Perancangan Kampanye Sosial Bahasa Indonesia dari Kitastara merupakan kampanye disability awareness pengenalan Budaya Tuli dan membuka akses pembelajaran Bahasa Isyarat dasar.

Kehidupan masyarakat di era modern seperti ini seharusnya menjadi komunitas yang ramah bagi kaum disabilitas Tuli, namun seringkali masyarakat menganggap mereka lemah dan tak jarang 'kepedulian' yang ingin ditunjukkan terkesan menjadi perilaku yang diskriminatif karena kurangnya pemahaman bahwa kaum disabilitas juga bisa melakukan yang masyarakat umum bisa lakukan. Selain itu, perilaku AUDISME yaitu memaksa Teman Tuli untuk berkomunikasi dengan bahasa lisan menunjukkan kurangnya pemahaman tentang Budaya Tuli, bahwa Tuli memiliki cara tersendiri untuk berkomunikasi yang menjadi bagian dari budaya dan hak-hak mereka sebagai kaum disabilitas.

Untuk memberikan edukasi mengenai disability awareness dan membangun komunitas bermasyarakat yang inklusif.

Menjadi salah satu bentuk edukasi disability awareness dan advokasi hak-hak kaum disabilitas, terutama disabilitas Tuli, sehingga terciptanya kehidupan bermasyarakat yang inklusif, menjadi tahu bagaimana cara berinteraksi dengan Teman Tuli dan memahami bahwa #KitaSemuaSetara